Daisypath Anniversary tickers

February in Love = Lamaran ;)

“If I ask would you say Yes?  Together we’re the very best, you know that I’m truly blessed…”


Wish I was proposed like that way or just any other scenes in a romantic one, huhuhu…. Mas Andi gitu? Ga banget!
Atau….”Will You marry me?” Bukan itu yang terucap, tapi tersiratnya ya begitu ;)   

Pertemuan dua keluarga lagi nih. 
Setelah seserahan, cincin dan segala persiapan dah ready, keluarga kami pun sepakat mengadakan syukuran acara sederhana bertitle “Lamaran” on February 12, 2011.

On the D-day:
Pagi itu, semua keluarga papa sudah berkumpul di rumah papa di Saradan. Ada Mbah Dok, Pak Poh & Bu Poh (masing2 dua pasang), bulek & om (masing2 jg dua pasang), juga ponakan2 papa. Dari keluarga mama yang hadir Cuma dua orang adeknya. Sahabatku, Arie Marta, juga sudah bersamaku berangkat dari Surabaya ke Saradan malam sebelumnya. Semoga acara ini bisa segera menginspirasimu ya dear, semoga cepet nular ;)

Siang deh baru bisa mulai acaranya karna kluarga mas Andi datangnya juga siang. Semula memang dijadwalkan jam 11, tapi sampe jam 12 pun belum datang juga. Setelah dikonfirmasi ternyata rombongan mereka tidak bermasalah hanya saja harus lebih extra care karna membawa banyak anak-anak kecil,xixixi….. So, dari keluarga mas Andi yang datang Cuma keluarga intinya aja: kakak plus suami beserta ketiga anak2nya dan 1 pendamping, adek & istrinya plus 1 anaknya serta 1 pendamping, dan yang pasti orang tuanya juga.

Merekapun beriringan membawa seserahan masuk rumah. Diawali dengan obrolan ringan dan memperkenalkan anggota keluarga yang datang. Semuanya berlangsung ga formal, mengalir biasa aja. Ga ada formasi khusus juga,hehehe jadi rada acakadul! :D 

Ini dia penampakan Seserahan! Ga banyak melimpah, yang penting berkah :)
Masuk juga ke acara inti: Bapak (bapaknya mas Andi) mengutarakan maksud kedatangan yang intinya ingin melamar anak perempuan papa, dan papa menyatakan menerima, Alhamdulillah…. 

Tukar cincin deh. Oiya, sebelumnya kami berdua sudah membicarakan tentang gimana kemasan cincin yang buat lamaran nantinya. Karna aku punya wadah khusus perhiasan untuk mas kawin (warisan dari nikah mbak,xixixi…), maksudku ya pake itu aja: semacam baki kotak kecil berhias renda warna emas dan ada 2 bebek kristal-kristalan di wadah itu trus ada lovenya utk tempat cincin. Atau kalo ga mau ribet ya cukup pake kotak cincin bawaan dari toko emas itu aja. Nah jawaban mas Andi malah “ga usah ribet-ribet, aku taruh di saku aja!”. Hiiyyaaahhh…ya sudahlah. Walopun sempat ada kekhawatiran sapa tau cincin itu jatuh seperti adegan iklan rokok di TV! Jadi, pas dia disebelahku saat lamaran itu aku tanya “kok cincinnya ga jadi taruh saku?” Dengan enteng mas Andi jawab “ternyata sakuku bolong!”. :p

Yang bagian dokumentasi juga berantakan, sering menghilang entah di sisi rumah bagian mana. Aku minta tolong kakakku buat motret acara ini, hehehe jauh-jauh datang dari Dili Cuma buat dijadikan tukang poto,hehe peace! Dan aku pun sudah ga kepikiran tuk shoot moment foto keluarga or shoot yang lain. Tapi ga papa deh, at least moment yang ini kejepret ;)

Dengan pose kakunya, kami sudah "terikat" sementara sebelum Marriage
Setelah baca doa dilanjutkan dengan jamuan makan siang dan ramah tamah. Thanks God, thanks for all, tahap engagement dah dijalani. Prepare for the next step! 

~devandi~

0 comments: